Monday, June 28, 2010

The Memory of Kaitou

Summary: Sejak ku kecil, aku selalu diceritakan tentang sosoknya.. sosok yang telah menipu banyak orang.. yah.. Kaitou si Pencuri.. orang yang selalu datang tak diinginkan lalu mencuri apa saja yang ia inginkan..

Genre: Dorama
Song: Kaitou Neon by SID
Pairing: ShinjiXme..

Sejak ku kecil, aku selalu diceritakan tentang sosoknya.. sosok yang telah menipu banyak orang.. yah.. Kaitou si Pencuri.. orang yang selalu datang tak diinginkan lalu mencuri apa saja yang ia inginkan..

Pagi itu..
“Kaitou beraksii!!!” ujar seseorang di koridor sekolah ku. Aku lalu memungut selembar kertas yang terjatuh. Kertas itu berisikan artikel tentang Kaitou. Aku membacanya dengan pelan-pelan. Di kertas itu tertulis jelas bahwa dia telah mengambil sebuah guci mahal milik Tuan Murasawa, orang terkaya di kota ini. Entah apa yang ia pikirkan, dan sebenarnya untuk apa ia mencuri?

The Memory of Kaitou

“Hei..” seseorang menyapaku.
“iya..”
“Kau masih penasaran dengan orang itu?”
“Ti-arghhh..” tubuhku menabrak seseorang.. seseorang yang kukenal.. shinji-sama.
“Hati-hati kalau melangkah.” Ia memegang tubuhku yang sempoyongan. Wajahku memerah sesaat. Ia tersenyum padaku dan ia pergi menjauh. “Shinji-san..”
“Hati-hati kalau melangkah yah..” iya mengucapkan itu padaku! Oh.. kami-sama!! Dia hampir memelukku!” Teriaku dalam hati.

“Reinne! Udah malam..matikan televisinya..” okasan berteriak kepadaku.
“Nanti!” aku menunggu dia! Apakah si Kaitou itu berhasil mencurinya? Aku menonton televisi sampai akhirnya ada dia.
“Kaitou berhasil mencuri lukisan Tuan Morimaki.” Ujar si presenter itu.
“Tuan Morimaki?? Dia kan orang yang rumahnya tak jauh dari rumahku!” tiba-tiba aku melanhkah keluar rumah.
“Jlebb..” sebuah panah tepat jatuh di sampingku. Jaraknya tak sampai 10cm, nyaris!
“Kau tidak bisa lari dariku terus!!” ujar seseorang dan di ikuti oleh suara sirine mobil polisi. Seseorang datang mendekat, dia tak lain adalah Kaitou! Dengan reflek diriku pun segera berusaha untuk menangkapnya.
“Tunggu kau!!”
“Aku tak punya urusan denganmu!” itu yang ia ucapkan.
“Kenapa kau mencuri?!” tanyaku dan berusaha mengejarnya.
“Bukan urusanmu.” Setelah ucapan itu ia pun menghilang dikegelapan malam.
“Reinne!” seseorang menyadarkan aku, dan kubalikan badanku. “Ayah..”
“Ngapain kau disini! Kau bisa terluka!”
“Maaf..”

Sejak malam itu aku tak pernah bertemu dengannya.. penduduk kota benci padanya, pacarku Yuuya sangat membencinya. Aku tak habis pikir kenapa ia melakukan hal tersebut. Apa yang ia cari? Ketenaran? Kekayaan? Atau keterpaksaan?

Akhirnya seminggu setelah kejadian itu, aku diam-diam mengikuti ayah yang bekerja sebagai polisi. Aku keluar rumah dengan harapan bisa bertemu dan membuka kedoknya. Oke! Aku tau, bahwa ku hanya seorang gadis berumur 18thn yang tak tahu apa-apa. Tapi paling tidak aku memiliki sedikit rasa keberanian. Ku telusuri jalan dengan sepedaku. Kulihat langit yang sedikit mendung, kupercepat laju sepedaku kearah rumah sakit yang kabarnya ia akan mencuri sesuatu. Tepat! Suara sirine polisi pun terdengar. Aku telat! Dia telah mencuri. Kubalikkan badan dan menangkap seseorang yang tengah kabur, tangannya berlumuran darah. Pas! Tanpa pikir panjang ku lari kearahnya dan menendangnya. Ia tersadar akan hal itu dan ia tak menghindar, tubuhnya jatuh terhempas.

“Itai..” ujarnya.
“Kenapa kau mencuri?!” aku mengulang ucapan ku seminggu yang lalu.
“Bukan uru-“ tiba-tiba ucapannya terhenti. “Shittt!! Aku harus pergi.” Ia pun berjalan kearah kegelapan, tubunya meninggalkan jejak darah. Darah itu mengalir dari tangan kirinya, aku dapat melihatnya tubuhnya terkoyak.

Normal POV.
At school.
“Kaito berhasil lagiiiii!!!!! Arghhh!!!!”
“Santai..” ujar Aki, sahabat Yuuya.
“Tak ada yang bisa menangkap ia apa!”
“Sampai detik ini tidak, ah!! Shinji.”
“Yo!” pemuda itu mendekatinya dan menatap temannya.
“Tanganmu kenapa??”
“Kecelakaan..” ujarnya singkat.
“Yuuya!”
“Reinne!” gadis itu mendekatinya, ia menatap senior yang ia kenal, “Shinji-san.. oha tangan mu kenapa!” ujarnya histeris.
“Kecelakaan..” ujarnya sambil tersenyum.
“Sakit? Bagaimana rasanya?” ujarnya panik.
“Tidak.. justru dan menendang di perut lebih sakit, ah.. minna.. aku harus pergi. Dan kau Reinne-chan jangan berbuat seenaknya yah..”
“Apa maksudnya?” ujar Yuuya ke gadis itu.
“Aku tak tau..”

Ada yang aneh dengan ucapannya, kenapa dia bilang seperti itu? Shinji-san.. kenapa namamu memenuhi pikiranku? Apakah aku menyukainya?? Tidak.. Yuuya mau dikemanain! Bingung.. kulihat langit malam dan lagi-lagi suara sirine mobil polisi.. pasti Kaitoooo lagi.. ayah lagi berusaha mengejarnya.

“Tap.” Kudengar sebuah langkah mendekatiku. Tapi ini kan lantai 2?
“Syuut.. Brakk..” kudengar jendela kamarku seperti ditendang orang.. “maling kah?” dengan langkah terburu-buru ku masuk kedalam sebuah kamar. “Clek.” Seseorang mengunci kamarku. Diam..
“Aku tak tau apa yang harus aku lakukan, cepat atau lambat aku atau dia pasti akan memburumu. Aku tak tau tindakan ku bener apa tidak. Tapi yang pasti kau sudah banyak terlibat. Reinne.. apa yang kau inginkan..” dia.. memanggil namaku.
“Apa maumu? Kenapa kau mengetahui namaku?” ujarku setenang mungkin.
“Sudah pasti aku tahu, tadi pagi kita baru berjumpa, seminggu yang lalu kau mengejarku dan kemarin kau menendangku dan melihat lukaku. Dan malam ini kau harus menolongku..”
“Tolong apa? Brukk” kudengar tubuhnya ambruk.

Keesokkan harinya.
“Aku tak pernah menyangka kalau kau adalah Kaito itu! Kenapa kau membohongi semua orang!”
“Hanya..” aku mengajaknya ngobrol ketika ia terbangun dari tidurnya, tubuhnya penuh luka ntah apa yang ia lakukan, bahkan tangan kirinya hampir putus.
“Hanya apa senpai?” airmataku jatuh, ku tak bisa menyembunyikan rasa sedih ini ketika tahu bahwa orang yang kau sayang, kau kenal, kau kagumi ternyata buronan polisi.
“Hanya.. terpaksa. Maaf..”
“Terpaksa?”
“Aku diberikan tugas ini oleh ayahku ketika berumur 17tahun, ayah adalah seorang pencuri ulung, kakakku udah pensiun karena luka parah dan ia menunjuk diriku.
“Kenapa kau mau?”
“Karena kau tak bisa menolak keinginan ibuku. Nenek ku adalah pengkolektor barang-barang seni, tapi ia terbunuh dirumahnya sendiri ketika perampok menguras isi rumahnya, ayahku menawarkan jasa untuk mengambil kembali barang-barang itu dengan menjadikan aku dan kakakku menjadi pencuri.
“Plakk..” sebuah tamparan mendarat di pipinya.
“Maaf.. kau boleh marah sesukamu..”
“Aku tak bisa marah, karena aku menyukaimu.. senpaiku yang murah senyum, selalu iseng padaku, tapi aku tak menyangka kau adalah target buruan ayahku. Kau bisa terbunuh senpai! Berhentilah!”
“Tidak bisa.. aku telah menandatangani perjanjian dengan iblis yang merasuki diriku, aku tak bisa mundur..”
“Adakah yang bisa kubantu?”
“Kau?”
“Adakah yang bisa kubantu agar kau kembali menjadi orang yang kukenal?”
“Ada.. itu sebabnya aku kemari.”
“Ehh..”

Aku menurut ucapannya. Aku dan ia akhirnya pergi ke kota bernama Evilaroo, yah kota yang aneh.. Shinji-san bilang aku akan menemui ayahnya dan ketua iblis itu.. helooo gue akan bertemu iblis! Apa yang harus gue bilang ma ortu gue!! Sekarang hanya itu yang gue pikirkan. Tapi.. kalau nanti gue ditolak bisa-bisa gue di jadiin Kaitou juga! Argh!! Kalau Shinji-san bukan orang yang gue kagumin, gue kagak mau dah ketemu ma si pemuka iblis.

“Reinne?”
“I..iya..”
“Kau sakit?”
“Ti..tidak.. shinji-san.. iblis yang mau kutemui orangnya kayak apa?”
“Yang pasti kau tidak bisa bohong dengannya, dia orangnya keras, bukan pemaaf, pikirkan dulu jika kau mau bicara dengannya.”
‘Itu iblis apa orang sih?’
“Yang pasti dia pernah hampir memperkosaku..” wajahnya terlihat takut.
‘WHAT???? Itu iblis apa seseorang yang homo! Bisa-bisa gue dihamilin ma si iblis itu lagi! Yuuyaaaa…..’
“Tapi tenang aja.. kau bersama orang yang tepat.”
‘Kuharap.’

Aku pun tiba dikota itu, kota yang aneh.. belum juga menginjakkan kaki, ada sebuah panah mengarah kearahku, dengan sigap ia melindungiku lalu ia tersenyum.. Kami-sama… ia cakep banget!!! Oke itu tak terlalu penting. Aku pun tiba disebuah bangunan aneh bin serem, ia pun mengajakku masuk. Ngeri banget.. bisa-bisa gue gak bisa keluar idup-idup.

“Tenang Reinne.. aku bersama ka-kyaaa!!” Shinji-san terjatuh.
“Kau pulang juga shinji! Kan membawa gadis manis.. lumayan..”
“Shinji-san!!”
“Niichan.. itaiii..” Shinji pun memegang tangannya yang kesakitan, orang yang ia bilang kakaknya menginjak perutnya. “Uhukk..” aku ngeri melihatnya.
“Kukira kau kuat! Ternyata tetap lemah! Apa kau mau menemui Evil-sama dengan wujud seperti ini? Bisa-bisa kau malah..” ia terdiam, lalu tangan kekarnya menarik kasar.
“Sakitt kak..” dengan tenaga sisa-sisa dia mencoba melindungiku.
“Baiklah.. ayo..”

Shinji-san dan aku dibawa kesebuah tempat yang menurutku angker, apa-apaan ni!! Semua sudah menungguku!
“Duduk!” ujar orang yang paling serem. Shinji-niisan mendorong adiknya dan diriku dengan kasar. “duukk..”
“Kalian sudah berani datang kemari! Berarti kalian siap untuk serangkaian test!”
“Evil-sama, otou-sama.. gomen.”
“Shinji..”
“Aku gagal.. aku tak bisa.. terlalu sakit..”
“Baiklah.. tapi kuberi kau hukuman!”
“Hukuman??!” ujarku ketakutan.
“Kau sudah berani menbawa orang kemari dan kau kuberi hukuman!”
“Parah kau Shinji!”
“Apa hukumannya!” Ujarku sedikit menantang.
“Kau berani menantangku?!”
“Reinne..”
“Iya!” jawabku tak ragu.
“Kau dan Shini harus menjadi kaitou selama 3tahun!”
“What!!”
“Iya.. karena kalian sudah sama tau.. mulai dari sekarang kalian kunobatkan menjadi Kaitou! HYAHAHAHAHAHAHAAHHAHAHAAAA…” tiba-tiba ada sebuah roh halus masuk dalam diriku. Aku merasa kaget.
“Siap jadi pencuri?”
“Tidakkk!” Dengan cepat si Evil-sama mengirim balik kami berdua ke Tokyo, ketempat kami memutuskan untuk pergi.
“Siap jadi Kaitou bersama ku?” Ujar Shinji-san.
“Sebenarnya tidak.. tapi.. kalau bersamamu aku mau..” Tiba-tiba muka ku memerah, dan aku pun ditarik olehnya menuju barang yang kami cari, a piece or heart. Nama yang aneh.. tapi aku senang walaupun harus menjadi Kaitou, asalkan bersama dirinya..

“Koran!!! Kaitou ada 2 orang!!”
“2?”
“Keren!”
“Reinne.. kaitou ada 2.. ayahmu pasti jadi repot memburunya..”
“Tidak apa-apa.. asalkan dia masih mampu..”
“Mampu?”
“Tidak.. yuuya-kun.. nikmatin saja hidup ini..” Aku pun menarik tangan Yuuya-kun untuk kekelas, berpikir 1 hal bahwa hidup tak selamanya menjadi yang kita mau.. dan hidupku yang sekarang adalah seorang kaitou bersama sosok senpai yang kukagumi..

OWARI..
Yappppp!! Selesai juga fic malem-malem yang gue bikin!!! Terinspirasi dari judul SID yang Kaitou Neon.. XD dan akhirnya membayangkan di Dark dari DN Angel.. n jadilah fic ini.. baca, like-in dan komennn!! ^_____^ SANKYUUUUUUU

PS: bagi yang nyariin Mao SID, dia gak muncul di fic ini.. gomenn.. ^^

0 Comments:

Post a Comment